A. INTI DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. inti dari Kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Banyak orang baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. sedangkan, dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berebeda, yaitu :
a. pengembangan teknologi
b. penenmuan pengetahuan limbah
c. perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d. menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda, antara lain:
• Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 6-7) :
1. Desire for Responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memilki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.
2. Preference for moderate risk, yaitu lebih memiliki resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3. Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
4. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6. Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.
B. POTENSI KEWIRAUSAHAAN
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan.Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan. tidak ada tantangan tidak akan kreatif, dan tidak kreatif tidak akan ada tantangan. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu, wirausaha adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembanga, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut tahap kewirausahaan. tahap inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari pribadi maupun lingkunga. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
C. DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tntang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha untuk mewujudkan cita-citanya.
D. OBJEK STUDI KEWIRAUSAHAAN
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997; 14-15) kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi :
• kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
• kemampuan memotivasi diri
• kemampuan berinisiatif
• kemampuan berionavasi
• kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual
• kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri
• kemampuan mental yang dilandasi agama
• kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan
E. HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN
Ada 6 hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu :
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sarusi:1994)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro: 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker:1959)
• Kewirausaha adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmer:1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan,mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
F. PANDANGAN BERBAGAI AHLI MENGENAI DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
Pandangan Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, maaterial, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya.
Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997:3). Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur interval yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.
Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993:5), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Menurut Dun Steinhoff dan John F.Burgess (1993:35), pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola, dan berani menanggung risiko sebuah usaha atau perusahaan , sedangkan wirausaha adalah orang yang menanggung risiko keuangan, material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada.
Dalam konteks bisnis menurut Sri Edi Swasono (1978:38), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
Sebagian besar definisi wirausaha di atas menekankan pada peran seseorang sebagai pengusaha yang kreatif. bahkan, Steinhoff dan Burgess(1993:4) memandang wirausaha sebagai pengelola atau operator perusahaan kecil.
Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Sumber :
Wiratno, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta : Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma.
Suryana. 2006. Kewirausahaan (Pedoman Praktis Kiat Menuju Sukses) Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Salemba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar