Minggu, 10 Juni 2012

Peluang Usaha Baru

A.    SUMBER PEMBIAYAAN USAHA BARU
Untuk memulai suatu bisnis apapun pasti memerlukan modal. Permodalan inilah yang seringkali menjadi penghambat dalm membangun bisnis, banyak pemgusaha yang tidak dapat mengembangkan usahanya karena keterbatasan modal. Ada beberapa alternatif sumber pembiayaan usaha yang ada, namun yang perlu diketahui adalah cara mendapatkannya serta mengelolanya dengan baik. Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, yaitu :

1.    Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus akan terbebas dari bunga, potongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain.
Namun, kelemahan penggunaan dana sendiri ialah kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi harus menanggung kerugian sendiri.

2.    Dana Pinjaman
Bila tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka ada beberapa alternatif dana pinjaman seperti :
a.    Kredit Usaha
b.    Kredit Tanpa Agunan (KTA)
c.    Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
d.    Leasing atau Lease Back
e.    Perum Pegadaian
f.    Koperasi
g.    Pinjaman BUMN
h.    Pinjaman Departemen

3.    Dana Gabungan Usaha (joint)
Dana gabungan usaha ialah mengajak orang terdekat yang berpotensi memiliki dana untuk ikut serta menjadi pemodal dalam jumlah besar ataupun sebagian kecil.

B.    MASALAH-MASALAH DALAM PENCARIAN MODAL
Dalam usaha pencarian modal pastinya akan menemui masalah-masalah didalamnya. Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
•    Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik).
•    Kurangnya pengalaman bisnis.
•    Kurangnya hubungan antara para sumber modal
•    Adanya kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan.
•    Adanya masalah perusahaan yang kurang serius dalam menindaklanjuti.

C.    PENENTUAN HUBUNGAN FINANCIAL KEWIRAUSAHAAN
Penentuan hubungan financial perusahaan dilakukan dengan :
1.    Penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha
a.    Pendekatan pendapatan, mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b.    Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud.
c.    Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien.

2.    Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada, dilakukan dengan :
a.    Membuat proyeksi laporan laba rugi.
b.    Membuat neraca dan arus kas.
c.    Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas.
d.    Menentukan bagian dari kas total yang dibutuhkan untuk dibiayai dengan modal ventura.

D.    PENETAPAN KELAYAKAN USAHA BARU
Analisa penetapan kelayakan usaha merupakan hal yang pertama kali harus dilakukan dalam memulai usah baru. Hakikat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha baik yang berupa produk baru atau jasa dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk atau jasa tersebut memperoleh laba.
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu factor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
-    Pengetahuan pangsa pasar yang tidak memadai
-    Kinerja produk yang salah
-    Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
-    Tidak disadarinya tekanan dan persaingan
-    Keusangan produk yang terlalu cepat
-    Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
-    Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap
-    Kesulitan keuangan yang berkaitan.

E.    ANALISA KELAYAKAN TEKNIS
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1.    Identifikasi spesifikasi teknis penting
•    Desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya.
•    Fleksibelitas
•    Daya tahan bahan baku produk
•    Bisa diandalkan
•    Keamanan produk
•    Daya guna yang bisa diterima
•    Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
•    Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
•    Kemudahan untuk diproduksi dan diproses

2.    Pengembangan dan uji coba produk
•    Studi rekayasa
•    Uji laboratorium
•    Evaluasi bahan baku alternative
•    Fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan

F.    PENILAIAN KEMAMPUAN ORGANISASI
Kemampuan organisasi dapat dinilai dari :
a.    Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal
1.    Analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan.
2. Pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif.
3. Dari berbagai tugas dikategorikian untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.

b.    Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia dilakukan dengan cara membandingkan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.

G.    ANALISA PERSAINGAN DALAM WIRAUSAHA
Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
1.    Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama.
2.    Tekanan tidak langsung dari barang substitusi.
Pendekatan pragmatis untuk menganalisis tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas, yaitu :
-    Identifikasi pesing besar potential.
-    Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potentialnya terhadap operasi ventura yang direncanakan.
-    Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.


H.    WARALA/FRANCHISE/HAK GUNA USAHA
Pengertian
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchise.
•    Franchisor atau pemberi waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang dimilkinya.
•    Franchise atau penerima waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Jenis Waralaba
Waralaba dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.    Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima berbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
2.    Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.

Biaya Waralaba
Biaya waralaba meliputi :
•    Ongkos awal, dimulai dari Rp 10 juta hingga Rp 1 Milyar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralabauntuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
•    Ongkos royalty, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti dari 5-15 % dari penghasilan kotor. Ongkos royalty yang layak adalah 10 %. Lebih dari 10 % biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

Waralaba di Indonesia
1.    Bidang makanan        : Mc Donalds, Wong Solo, Papa Ronz, CFC, KFC, Red Crispy
2.    Retail mini outlet        : Indomart, AlfaMart, Yomart
3.    Distribusi tinta printer    : Inke, X4Print, Veneta
4.    Pendidikan computer    : Widyaloka, Binus
5.    Bidang pendidikan    : Primagama, Robota Robotics School, EF, ILP

Resiko
-    Memiliki partner bisnis yang salah.
-    Tidak memiliki dana yang cukup besar untuk mendukung perkembangan bisnis franchisee.
-    Pertumbuhan yang terlalu cepat.
-    Belum memiliki cukup pengalaman di bisnis kemitraan.
-    Komunikasi yang tidak efektif antara franchisee dan franchisor.

Keuntungan
•    Biasanya mempunyai produk yang unik, tidak mudah ditiru.
•    Mempunyai keunggulan dibandingkan dengan tipe usaha sejenis.
•    Mempunyai konsep usaha yang telah terbukti berhasil.
•    Produk/jasa yang terjamin.
•    Sudah mempunyai nama.
•    Adanya standarisasi dan pengoperasian yang jelas (SOP).
•    Resiko kerugian yang rendah.


Sumber :
http://edwardferdinandonly.blogspot.com/2011/03/evaluasi-peluang-usaha-baru.html?m=1
Wikipedia

Kewirausahaan

A.    INTI DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. inti dari Kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Banyak orang baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. karya dan karsa hanya terdapat pada orang-orang yang berpikir kreatif. tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif. proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. sedangkan, dalam organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar. baik ide, pemikiran, maupun tindakan kreatif tidak lain adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berebeda, yaitu :
a. pengembangan teknologi
b. penenmuan pengetahuan limbah
c. perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d. menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.

Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda, antara lain:

•    Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 6-7) :
1.    Desire for Responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memilki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.
2.    Preference for moderate risk, yaitu lebih memiliki resiko yang moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3.  Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
4.    Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
5. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
6.    Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7.    Skill at organizing, yaitu memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
8.    Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang.


B.    POTENSI KEWIRAUSAHAAN

    Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan.Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi teratasi dan terpecahkan. tidak ada tantangan tidak akan kreatif, dan tidak kreatif tidak akan ada tantangan. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu, wirausaha adalah orang yang berani menghadapi risiko dan menyukai tantangan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembanga, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut tahap kewirausahaan. tahap inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari pribadi maupun lingkunga. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.

C.    DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tntang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Dahulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha untuk mewujudkan cita-citanya.

D.    OBJEK STUDI KEWIRAUSAHAAN

    Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997; 14-15) kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi :
•    kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
•    kemampuan memotivasi diri
•    kemampuan berinisiatif
•    kemampuan berionavasi
•    kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual
•    kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri
•    kemampuan mental yang dilandasi agama
•    kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan


E.    HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

Ada 6 hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu :
•    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sarusi:1994)
•    Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro: 1997)
•    Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
•    Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker:1959)
•    Kewirausaha adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmer:1996)
•    Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan,mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.


F.    PANDANGAN BERBAGAI AHLI MENGENAI DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

Pandangan Ahli Ekonomi
Wirausaha adalah orang yang mengombinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, maaterial, dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. wirausaha juga merupakan orang yang memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya.

Pandangan Ahli Manajemen
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997:3). Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur interval yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha.

Pandangan Pelaku Bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer (1993:5), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Menurut Dun Steinhoff dan John F.Burgess (1993:35), pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola, dan berani  menanggung risiko sebuah usaha atau perusahaan , sedangkan wirausaha adalah orang yang menanggung risiko keuangan, material, dan sumber daya manusia, cara menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang dalam perusahaan yang sudah ada.
Dalam konteks bisnis menurut Sri Edi Swasono (1978:38), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.
Sebagian besar definisi wirausaha di atas menekankan pada peran seseorang sebagai pengusaha yang kreatif. bahkan, Steinhoff dan Burgess(1993:4) memandang wirausaha sebagai pengelola atau operator perusahaan kecil.

Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.


Sumber :
Wiratno, Masykur. 1994. Kewirausahaan. Jakarta : Seri Diktat Kuliah, Penerbit Gunadarma.
Suryana. 2006. Kewirausahaan (Pedoman Praktis Kiat Menuju Sukses) Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Salemba.